Tampan beserta kebaikan itu alami juga dari hati
Dan tak memudar meskipun para pembenci muak
Bahagiakanlah hatimu juga para kesayanganmu!
Tampanmu ini permanen
Tak bergeser sedikitpun meski cacian kerap kali terlontar
Berdamailah dengan semesta apapun kejadian bumi yang menjerat
Tampan tetaplah sebagai sebuah ketampanan
Melekat erat tak tergores
Tutup cerita
Karena menyakini ini bukan gaya
Tampan yang konsisten sedari lahir
Menunggu tersayang
Setia membawa lauk-pauk dan nasi pada periuk berdandang
Hujan malam ini membuat badan kedinginan
Butuh peluk serta rasa hangat agar tercukupi lagi kekenyangan
Kedinginan
Tercukupi sebuah penantian
Sayangku tak kunjung datang
Tampan yang tak akan memudar
Hingga jatuh cinta seolah buta
Terjebak pada tipu daya dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar