Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Minggu, 07 Agustus 2016

Suara *Oklusi Abaikan

Sunyi malam derai hujan bercampur airmata
Hujanpun berhenti mendengar tetangisan ini
Endapkan sejumput kerinduan padanya yang jauh
Lirih menyebut namanya dalam pertengahan malam
Laksana perindu yang menahan kerinduan dalam gelisah hari-harinya
Ada cinta yang terlarang namun tetap terpaksakan

Obati kerinduan atas cinta yang belum direstui Tuhan
Lakukan semua kesibukan agar diri melupakan sejenak dirinya
Intip potretnya hanya semakin menambah beban dedosa rasa cinta
Vas yang tak lagi menampung bunga karena telah layu
Inilah rasa yang tercabik oleh cinta beraroma nafsu dunia
Akhiri percintaan namun serasa menggelayut beban nestapa
Nama Tuhan yang tersamar oleh nama percintaan tiada restu-Nya
Akui diri ini lemah dan masih belajar tentang pengendalian nafsu-nafsu

Ada kekuatan dan berharap selalu ada kasih sayang dari Tuhan
Nakalnya jiwa yang selalu masih saja bermain dengan perasaan ini
Derita diri yang terjadi karena kesalahan sendiri
Obrolan keTuhanan hanya menjadi selingan ringan tak memahati jiwa
Rindu padanya yang mencoba dikubur dalam sukma
Apabila berjodoh maka Tuhan akan menyandingkan dalam restu-Nya kelak

* arti Oklusi : udara yg keluar dr jalan pernapasan mendapat hambatan penuh ketika suara di daerah artikulasi akan keluar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar