Bait demi bait hingga jatuh bersimpuh
Keadilan yang terasa menyesak rakyat jelata
Hukum yang disumpal oleh lembaran-lembaran nominal
Hukum yang benar-benar telah buta
Pembuat kebijakan berlomba menumpuk dunianya sendiri
Kampanye-kampanye dijadikan ajang tipu daya semata
Nurani yang tak bersuara
Mata hati tertutupi oleh arogansi
Paradigma saling berebut kekuasaan seperti kontes ratu kecantikan
Politik keculasan dan kecurangan terusung
Makan babi-babi dalam kubangan lumpur
Menari bersama anjing-anjing hutan terjulur lidah-lidah
Bergelantungan bersama para monyet di atas pepohonan
Lepas saja semua busana
Telanjang seperti para binatang
Pertontonkan kemaluan-kemaluan karena hilangnya rasa malu
Kebanggaan lalu busungkan dada saat langkah iblis terturuti
Lagu penindasan terdengar ibarat simfoni klasik
Bumbungan asap pembakaran dosa-dosa coba disembunyikan
Dunia yang bisa ditipu
Tapi tidak dengan Tuhan
Hanya manusia berTuhan saja yang benar-benar miliki kemaluan
Manusia tanpa Tuhan berlaku kesetanan
Manusia dasi penuh ketidak warasan
Manusia dasi tak beretika
Manusia dasi tak berempati
Manusia tanpa rasa malu
Kelak hanya setan tuhan yang dituju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar