Diam sendiri semakin mengingatnya
Saat mengingatnya semakin ingin memeluknya
Dirinya diam dan tak bisa kumenerka maunya
Dan aku membenci wangi pada baju ini
Harumnya mengingatkanku pada dirinya
Jangan percikkan wanginya pada bajuku
Dirinya yang tak kunjung datang
Namanya muncul kembali dalam langkah hari-hari
Dan menangis dalam kesendirian
Jangan pernah mengganggu bila hanya berupa lintasan imajinasi liar saja
Mauku dirinya memeluk erat lagi mesra kembali tubuh ini
Dirinya tidak pernah benar-benar mati
Rasa yang begitu susah dimengerti
Mematikan rasanya seolah membunuh jiwa
Membosankan terus merindukan rasanya namun tak berpeluk
Serasa mati dalam hidup di dunia
Bernyawa namun mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar