Tak lagi menulis tentang berkecamuknya rasa
Rasa rindu yang menulang pada belulang
Semuanya menjadi asap saat berlari tapi dia sembunyi
Menulis semua cintapun tak digubris karena dia seperti itu
Sungguh cinta ini hanya ingin saling berlepas dalam peluh
Rasa rindu yang menulang pada belulang
Semuanya menjadi asap saat berlari tapi dia sembunyi
Menulis semua cintapun tak digubris karena dia seperti itu
Sungguh cinta ini hanya ingin saling berlepas dalam peluh
Tahukah dia
Menunggu dalam batas cinta seperti ranjau
Sangat membelenggu terantai paku menunggu
Ajakan hasrat saat bergelora hanya ditimpali seperlunya saja
Seolah dia tak pernah mau merasai hasrat
Menunggu dalam batas cinta seperti ranjau
Sangat membelenggu terantai paku menunggu
Ajakan hasrat saat bergelora hanya ditimpali seperlunya saja
Seolah dia tak pernah mau merasai hasrat
Tak lagi menulis tentang penungguan pada dia
Keterlaluan saat menulis penungguan
Dia yang tak sekalipun menanti
Dia yang terlalu sibuk dengan teman-temannya
Dan cemburu tapi hanya bisa terdiam
Keterlaluan saat menulis penungguan
Dia yang tak sekalipun menanti
Dia yang terlalu sibuk dengan teman-temannya
Dan cemburu tapi hanya bisa terdiam
Menunggu dan terserah dia
Walau semua peluang bercinta telah diperjelas
Bila dia sebenarnya rasa
Gapailah hingga titik nikmat
Jangan pernah biarkan penungguan rasa ini
Walau semua peluang bercinta telah diperjelas
Bila dia sebenarnya rasa
Gapailah hingga titik nikmat
Jangan pernah biarkan penungguan rasa ini
Dan kali ini terserah dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar