Kuketuk pintu hati
Mungkin sedikit mendorong paksa
Ada apa denganmu prasangkaku dari dulu sadari
Terasa kau tancap sembilu lalu menganga luka
Diammu
Tak banyak bicaramu
Ada nyeri-nyeri batin yang tak kau ungkapkan
Hingga sendirimu dalam kematian
Maafkan!
Ini terjadi lagi
Teruntuk seorang teman
Teman yang terasa saudara di hati
Menangisku terlambat
Airmataku menggenangi
Nyeri yang tersumbat
Membayangkan kau sendiri melepaskan hidup di bumi
Sesak pada dadaku
Aku yang tak ada saat kau bicara dengan Izroil
Kematian sebuah kepastian dengan sebab yang misterius begitupun dirimu
Kau teramat baik dan bak bunga basil
Kesedihan saat kehilangan
Kala hidup bak terlupakan
Maafkan!
Sesalku dalam tangisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar