Akankah bersamanya bahagia?
Ataukah bersamanya hanya berselimut rasa duka?
Tak tahulah karena tak bisa menerka masa depan
Tapi cinta bila tak bersanding dengan Tuhan maka sia-sia belaka
Ingin bersamamu tapi meragu pada jiwa
Benarkah yang terasa ini cinta atau sekedar nafsu saja?
Menangisi setiap malam agar kita bersama menjadi rutinitas
Masih tak kuasa utarakan cinta
Malam pekat sendiri tanpa manusia
Tuhan menguat dalam jiwa
Dan bimbang pada mencintai ini
Percayai dirimu karena mencinta
Saat dirimu ingkari lalu tak bisa untuk kecewa
Terlalu dan sungguh keterlaluan dalam mencinta
Cinta yang terbalut dengan nafsu
Cinta ini memabukkan
Ingin makan bersamamu
Ingin berbagi segalanya denganmu
Tapi dirimu seolah menipu cintamu sendiri
Dan cinta yang beku
Sebuah de javu
Biarlah
Sudah tak pedulikannya lagi
De javu bila terjadi maka terjadilah
Lekaslah berlalu
Suatu kisah yang serasa pernah teralami dulu
Seringkali terjadi
Halusinasi pada otak
De javu ini mengkotak-kotakkan perasaan
Cintaimu tapi sadari tak mungkin dapat memiliki
Sayangimu tapi sadari tak mungkin dapat bersama
Kasihimu dalam lirik lagu terindah
Rinduimu dalam puisi termegah
Kau seperti latah membalas lewat untaian kata
Tak usahlah
Cukup menjadi dirimu sendiri
Aku cintaimu seperti apa adanya dirimu
Walau kau sekali lagi tak tahu cintaku ini
Pembosan sepertiku membenci abjad pertama
Tak pintar meraih simpati abjad pertama
Abjad pertama selalu hadir dalam langkah hidupku
Dan itu menyiksa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar