Kekesalan yang terpintal
Bersamamu mengoyakkan keimanan
Bersembunyi tapi sampai kapan?
Bila rasa yang mengoyak terus bergema
Membuka lembaran baru
Menulis pada kertas putih nan kosong
Semua kata hanyalah kamuflase
Karena pada akhirnya masih inginkan rasa
Sebuah rasa yang menyembul pada semenanjung rasa
Ingin berhenti
Tapi seolah setan terus mengikat jiwa
Di semenanjung rasa
Setia dengan rasa yang mengoyak iman
Berhenti dari satu kecintaan
Lalu beralih dengan kecintaan yang lain
Kedunguan rasa
Pikiran yang teramat sontoloyo
Di semenanjung rasa
Memegang rasa yang sama
Rasa yang mengoyakkan keimanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar