Kehadiranmu untuk siapa?
Ingin sekali bersamamu lalu kupeluk serta kukecup semua tentang namamu
Bisakah?
Ternyata memang benar adanya
Diriku yang keterlaluan mencintaimu
Tetapi dirimu untuk menyentuh dirikupun tak kunjung dilakukan
Laju motor mengencang
Lidah-lidah-lidah seolah tercekat
Bruk......
Menghantam truk baja yang melaju
Badan kecil yang melayang
Badan kecil yang terkolong
Badan kecil yang terlindas
Mengerang lalu pesakitan lenyap seketika
Saat beratnya beban truk melindas pipih ringkih tubuh
Sakit juga perih
Ada airmata tertahan di pelupuk
Ada sembab menggenang pada dada
Belajar menjadi manusia
Belajar lebih empati
Tawamu yang renyah terngiang
Senyummu yang menawan membekasi
Tubuhmu yang mempesona mengenang
Doa dan hanya itu yang kubisa
Ada nyeri menari
Dirimu yang dulu tak kupeluk
Dirimu yang belum sempat kurengkuh dalam kasih juga sayang
Tapi Tuhan Maha Pengatur
Tuhan Maha Mengetahui
Sakitmu Eranganmu
Sedihku kehilangan
Bahagiaku karena meyakin atas takdir dari Tuhan
Termasuk kematianmu pada sepenggal jalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar