Sekarang siapa sesungguhnya yang miskin?
Telah dipertunjukkan bahwa yang tampak oleh mata hanya hiasan
Menumpuk harta dengan cara batil
Lihatlah, suatu hari kelak
Bila tidak di bumi maka celakalah di hadapan Tuhan
Betapa kejinya saat menyuapi anak-anak dari rezeki nan curang
Betapa gersangnya saat membusungkan dada seraya berkacak pinggang memamerkan perbendaharaan harta dari jalan kelicikan
Menipu, suka beradu argumen lalu bersembunyi serta-merta menyalahkan orang juga teknologi
Tandusnya nurani
Kasihan sekali saat sekeluarga mengalir darah menjadi daging dari rezeki kesetanan
Jangan jadi pembenci walaupun telah tersakiti
Tetaplah bernafas
Hingga kematian menjemput dengan tiba-tiba
Tiada yang luput dari malaikat izroil
Ajal yang tak pernah tahu kapan datangnya
Bernafaslah!
Jangan lupa itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar