Aku menyerah saja
Rumah mana yang dulu kupuja
Kosong
Nurani yang dipaksakan hitam menggosong
Sedih tertikam rasanya perih
Mengapa belum menulis lagi?
Mengapa tak kunjung ada pemikiran yang tersurat?
Sedang tak ada ide?
Atau derap dunia sedang mengukung jiwa raga Hingga kepayahan menulis
Menjijikan
Congkak
Kelelahan terus-menerus ikuti segala tingkah
Ingin menyerah
Tapi hidup tak semudah itu
Aku mencintaimu tanpa kata "tapi"
Tapi kamu begitu banyak kata "tapi" dalam memberi
Aku menyayangimu tanpa banyak alasan
Dirimu begitu pelik katakan rasa karena selalu saja ada alasan menampik sayangiku
Aku cemburu saat kau pertontonkan kemesraanmu tidak denganku
Aku tak bisa apa-apa jika kini ingatanmu tentangku hanya hampa
Naifnya aku yang senantiasa terus menjagamu pada semua kiriman kabar lewat media sosialmu
Aku terkunci
Aku terjebak
Hanya menyayangimu
Sedangkan dirimu tak sedikitpun inginkanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar