Potret-potret yang tak bertuan
Sketsa wajah yang tertuang menyakitkan badan
Kenangan-kenangan suka juga duka tersimpan pada pikir
Rumah yang berhawa kepanasan
Rumah yang berudara kedinginan
Surgawi dunia
Mereka bercengkrama seperti tak merasa bersalah
Gerah lagi jengah dibuatnya
Biar cinta yang akan membawa kerinduan yang tak bertepi
Airmata tak akan mengganti luka hati yang amat dalam
Semua kulakukan untuk kesadaran dirimu yang mengeras hatinya
Kembalilah berTuhan dengan baik maka kau akan mendapatkanku
Selama kau anggap Tuhan permainan
Maka aku terpaksa harus menjauh walau sakit terasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar