Mengejarnya namun dia tak jua berhenti berlari
Lelah senantiasa menjadi bumbu dalam keseharian
Langkah-langkah yang terabaikan
Terkucil dalam pintu yang terkunci
Melempar semua rindu yang ada dalam keranjang sampah
Tak bicara dan tak menyentuh
Memeluknya lagi hanya bias
Segala perjalanan ini membuat kepala pening
Dia yang seolah menahan segala rasa
Baluri saja sekujur jiwa dengan hasrat
Lalu bercintalah seperti binatang
Tanggalkan semua yang perlu ditanggalkan
Jiwa-jiwa pendosa berkubang dalam kenikmatan sesaat penuh konyol
Bicara keTuhanan
Bertingkah bak sufi
Tapi hatinya tetap mengejar cinta atas nama setan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar