Kapan dirimu datang?
Telah lelah menghitung bintang
Angin telah membawa pesan darimu yang kusayang
Angin melihatmu melaju keluar dari sarang
Dirimu terhenti di suatu simpang
Gemerlapnya sejenak melupakanku dari sudut pandang
Kapan dirimu kan ku jelang?
Pada kehangatan siang
Kujanjikan dirimu bahagia dalam gelinjang
Pada pekatnya pagi atau malam dinginnya akan kugantikan dengan kenikmatan bukan kepalang
Segeralah datang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar