Sungguh tak mengerti
Kesenangan melihat semua yang beraroma mati
Hati yang penuh iri
Jiwa yang selalu dengki
Menghunus dengan sebilah pedang di tangan kiri
Tingkah juga kata beraroma sutra tetapi terselubung caci-caci
Tak pernah memaki
Karena makian hanya milik para labil emosi
Demi konsistensi
Halalkan segala sisi
Semua penjuru terus dirayu demi sebuah posisi
Ini agama yang hanya menjadi selubung diri
Kenyataannya semua topeng untuk menutupi racun pada diri
Beri tepukan yang menggelegar
Melihat semua para penipu daya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar