Subuh tadi menengadah ke langit
Terlihat bulan sabit ditemani satu bintang
Terhias bersama segurat awan dengan latar gelapnya pagi
Indah suasana saat berjalan
Namun langkah seakan berat
Seolah ada jutaan beban pada alas yang terpakai
Perjalanan menuju rumah Tuhan terasa susah bukan kepalang
Pengakuan mencintai Tuhan
Pengakuan merindukan sang kurir terakhir
Bertolak belakang dengan semua rasa pada jiwa
Kemalasan yang menjadi senjata iblis selalu mendera
Pemujaan dengan pasrah terasa susah
Menjalankan segala laku sang kurir selalu ada angkuh
Marah juga iri hati menjadi penyakit jiwa yang menjangkit
Hampir terjatuh dalam barisan pemujaan
Memuja Sang Satu tak habiskan banyak waktu
Sungguh terasa sesak
Sungguh terasa berat
Kemarahan ini bukan karena orang lain
Jangan pernah salahkan orang lain karena amarah ini
Dan diri ini sesungguhnya lemah
Terus menantang dunia
Tak tahu malu
Lalu setelah dunia terpegang bergantikah untuk menantang Tuhan?
Masih percayakah pada Tuhan?
Atau perjalanan spiritual subuh tadi hanya dongeng belaka?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar