Dalam diam namun bicara
Dalam resah namun tertawa
Hanya namun tiada tapi
Bergulat pada kegelisahan hidup
Getir nada sumbang di setiap perjalanan
Merayakan kesuksesan dengan pesta
Menggeliatkan kedukaan kala nestapa
Ambil segenggam pasir lalu lemparkan ke pekuburannya
Relakanlah kepergiannya
Dalam hilang ambillah setitik pembelajaran
Hentikan meratapinya
Kematian abadi menuju kehidupan abadi
Matinya tak lagi hidup kembali walau berairmata darah
Getir terasa
Paras yang sangat mengagumkan
Sungguh sangat tak mampu memeluk
Seolah pelukan itu kini milik Tuhan
Lepaskanlah
Bebaskanlah
Tak usah mengingat yang tak mau pelukan ini
Walau sakit lalu jalani saja
Diam saja
Menyendiri
Mungkin menangis
Mungkin tertawa
Sudahilah
Dan benci saat tak memeluknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar