Ternyata mungkin "sang harum" benar tentang dia
Beberapa hari tanpa dia
Jikalau membutuh tiba-tiba ada
"Sang harum" menuliskan "jangan mau"
Diam saja saat ditanya
Saat dia berjalan di muka
Kukejar tapi tak bisa
Menghindar saat kuajak bicara
"Sang harum" menuliskan "deuh"
Dia aktif di dunia maya tapi tak menyapa
Membuatku semakin terluka
Tapi ku seolah membuta jiwa
Tetap menanti berharap karena besarnya suka dan cinta
Segala riuh nyeri
Kutulis dalam puisi ini
Tak bisa untuk dia kumembenci
Walau dia mungkin bersama yang lain berhati
( terima kasih untuk "sang harum" telah mendengarkan kisahku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar