Setitik airmata menetes di ujung mata
Dada ini sesak pada sebuah kerinduan
Saat dunia hiruk-pikuk dengan sebuah penjilatan
Saat di sekeliling sedang ramai membunuh yang tak sejalan
Seolah tak peduli dengan semuanya
Karena kerinduan ini teramat mendalam
Setapak demi setapak busuknya mulai tercium
Betapapun minyak wangi coba disiram
Dengan tingkah polos serta lugu yang digaungkan
Mencoba menipu penguasa lalu melupa Tuhan
Sang Pencipta yang tak bisa disuap
Pekalah jiwa
Jiwa-jiwa yang merindukan kasih Tuhan
Dalam airmata ini sungguh tak peduli untuk dunia yang ramai
Karena hanya fokus pada kerinduan ini
Betapa rindu dengan sebuah ketulusan
Betapa rindu dengan hati tanpa dengki
Kerinduan pada kecintaan yang sedang hilang
Lentera ini temaram berharap segera menemukan
Saat nafsu dunia mengukung
Semakin terlihat kebuasan serta kebiadaban
BerTuhanlah
Pencarian atas kecintaan tak lelah
Kerinduan ini ingin segera terjamahkan
Untuk dunia yang hiruk-pikuk
Semoga damai menjemput hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar