Kelar
Muslihat
Penuh tipu
Hingga sang ibu suri terpedaya
Kesenangan mempermainkan kehidupan
Selaksa menjadi tuhan saja
Tertawa menyeringai
Terkekeh menohok
Tak peduli
Masa bodoh
Lupa ada hidup setelah mati
Saat ucap juga laku durjana berbalas dari tuhan
Menjijikan saat kalian menyukai membuat kesedihan, kekhawatiran pada raut manusia
Psikopat
Ada topeng-topeng ketuhanan yang merekat
Saat tangan-tangan tak berdaya tak berkutik
Putri dan para dayang terbusuk tertawa di dunia
Maka tertawalah
Hari raya tak bisa menebus dedosa seperti pada bilik pengakuan dosa
Menanti hari itu tiba
Saat tangan juga kaki yang bicara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar