Mengapa tak kau pikirkan?
Hanya melihat jawaban perasaan
Sentuhlah!
Rabalah!
Lihatlah!
Masih ingatkah saat kau suapiku martabak
Pada remang selepas senja
Di bawah pohon rindang
Beralaskan tikar
Kau cumbu
Kau rayu
Kau hasratiku
Dan martabakpun teranak tirikan
Kini hanya dengan jawabanku saja kau tak mau memikirkan
Apakah harus kubakar kemenyan?
Apakah harus kutusuki boneka vodoo?
Apakah bola santet api harus kuarahkan di atas rumahmu?
Ini malam jum'at
Aku masih rindu
Walau kau sudah tak memikirkanku lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar