Aku prioritaskanmu
Aku terpukau pada dirimu
Dan benar
Kau bagai duri di bunga mawar
Indah pesona pada helai-helai bunganya
Tetapi melukai saat memegang tangkainya
Kau bak setangkai bunga mawar itu
Dirimu yang kini beranjak
Pengalaman hidup yang menempamu
Maafkan diriku yang masih memuja dan mengharapkanmu
Karena tak mudah untuk tepiskan segala memori saat bersama
Tangisku sekarang
Tawaku dahulu
Berbahagialah sang mawar
Melihat senyummu sudah cukup bagiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar