Mereka bak gerombolan perusak
Otak yang menjadi kompor
Hati yang tak bersujud
Tak pernah tulus menghargai para pendiri bangsa
Saat kuasa pada genggaman bersorak ingin menggoyangkan dasar negara
Menetes airmata
Sembab pada dada
Semudah itu mereka bersembunyi selama ini
Topeng kepatuhan yang terpasang terbuka sekarang
Tetes keringat juga darah para pendiri bangsa mempersatukan nusantara
Tetapi sekarang mereka ingin merombak hasil mufakat yang disetujui ayah-ayah mereka dahulu
Jas merah terbakar
Jangan melupakan sejarah tetapi mereka selama ini memang hanya sedang bersembunyi saja
Anak-anak yang patuhkah mereka?
Atau mereka bak segerombolan anak-anak yang sedang bermain di taman bermain?
Kedok yang mulai tersirat
Argumen-argumen yang merasa benar sendiri
Pantaskah sebuah bangsa tak menghormati para pendiri bangsa?
Pantaskah sebuah bangsa tak menghormati Tuhan pencipta nusantara?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar