Dan sungguh tak habis pikir
Mengapa halangi jalan surga ini?
Bukankah wanita jalang telah memilih jalan surganya
Lalu mengapa harus terus mengganggu jalan surgaku?
Bila memang bermoral lalu malu
Telan saja sendiri laku amoral
Apakah perilaku wanita itu karena penuh rasa malu?
Lambat laun bumipun akan mencium semua amoral
Dan aku bukan salah satu pendukung ide gagasan wanita jalang itu
Dahulu lantang berkata
"Walau sedarah bila bejat tetaplah bejat"
Tapi penyakit manusia sedang kambuh
Sekarang menjadi tersenyum bersama para bejat
Wanita jalang sedang terkelabui
Jalan surgaku mungkin hanya satu dihalangi
Wanita jalang bersama para bejat
Aku mencoba jalan surgaku yang lain
Dalam nyeri berusaha meraih jalan surga yang lain
Sungguh senyatanya menanti saat kehidupan kedua
Saat Tuhan menjadi Sang Maha Adil
Saat kata tak bisa berdusta
Saat bahasa kejujuran menjadi landasan bernada
Saat ucapan tak lagi penuh tipu muslihat
Bagiku telah cukup berdebat di dunia
Urusanku selesai dengan wanita jalang ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar