Dihembuskan angin-angin
Untuk sembunyikan bau menyengat yang sesungguhnya
Tak mau terpancing
Sadarlah!
Ucapan terbaiknya absurd
Lihatlah realitanya
Dirinya yang masih saja mengeruk dan jilati
Masih dengan masif mencoba jadi kesayangan
Bukalah nurani!
Pekalah mata hati!
Merasa tersakiti padahal dirinya yang menyakiti
Goncangkan nurani!
Jangan mudah percayai
Jangan mudah terprovokasi
Jangan mudah terhasuti
Saat penjilat sedang "mencuci tangan"
Saat para petopeng sedang mencari jalannya kembali
Sekali busuk maka akan mencandui kebusukan itu
Bagaimanapun penjilat nurani sedang hembuskan angin-angin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar