Memangnya haruskah mempedulikan pada ujaran penghinaanmu?
Merasa paling benar bertingkah laku
Bicaraku yang gagap juga gemetar tak pernah kau perhatikan
Inginmu pada bicara serta tawamu yang mau didengarkan
Keterlaluan!
Kasihmu hanya mengasihi diri sendiri
Tak ada simpati
Tak ada empati
Terus menerus ujaran benci serta celaan meluncur dari mulutmu
Haruskah kuperhatikan dirimu yang seperti tak miliki cermin diri?
Merendahkan sesama
Menghancurkan karakter orang
Menikam dari belakang
Tawa yang palsu
Saat tertawamu untuk sembunyikan sesatmu
Keterlaluan kasihmu!
Kasihmu yang benar menurut otak kepalamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar