Ada nyeri
Memancar pada sorotan kedua bola mata
Tak bisa bersembunyi
Walau kostum badut pada badan yang kau juntai
Mampukah untuk menggapai awan?
Bila telah kehilangan kendali pada kehendak?
Bersikap manis tak digubris
Terlalu terpedaya dengan puji serta sanjung
Kesal dan geram meronta mencabik jiwa
Kau terduduk dengan kedua lutut terlipat
Kau sembunyikan wajah kedalam lutut
Di pojok ruang kau menangis
Airmata tak memandang seksualitas
Bila memang harus menangis maka menangislah
Tangisan duka ataupun tangisan suka
Hanya hati sendiri yang mampu menjawab
Tak usah menggapai awan
Tak usah membuktikan apapun pada semua
Jadilah diri sendiri secara berTuhan
Itu jauh lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar