Rindu sayur kacang merah yang rasanya legit
Rindu nasi campur telur saat terbaring sakit typoid
Rindu masakannya
Rindu wangi harum ciri khasnya
Rindu melihat wajah-wajah teduh bersahaja penuh pesona
Semua kerinduan semakin jelas menegaskan
Bahwa pintu-pintu surgaku yang dipaksa tertutup oleh tangan-tangan dan perilaku bangsat "mereka"
Mulut "mereka" seperti kotoran hewan paling bau
Masih saja ada amarah bila mengingat setiap sentuhan setan yang "mereka" lakukan
Dan nyerinya masih terasa hingga kini
Banyak nasehat kudengar "diriku yang egois juga mereka yang egois dan kita semua sama-sama egois"
Aku terdiam walau luka itu masih berdenyut terasa
Dan andai saja lukaku itu mereka rasakan juga
Tapi setiap manusia miliki kisahnya sendiri-sendiri
Hatiku melawan waktu untuk enyahkan perih ini
Dan entah sampai kapan
"Mereka" yang masih saja tersisa pada tulisan-tulisanku ini
Karena guratan kehidupan "mereka para penikmat setan" melewati perjalanan kehidupanku
Kerinduan pada teduhnya wajah-wajah kusimpan
Kupanggil wajah-wajah itu pada rindu di setiap tengadah doa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar