Aku yang tak punya hati terus memaksa
Masihkah ada celah maaf darimu?
Atau kita berdua terus lupa berlumpur dedosa?
Seolah tak akan pernah mati saja
Dedosa seolah kenikmatan
Segala nafsu terus direguk hingga nyaris tak tersisa
Ada wajah penuh masam
Ada sombong menggeliat pada jiwa
Perasaan diri ini paling sempurna daripada semua manusia
Tuhan hanya menjadi rutinitas tak meresap pada kalbu
Bicara dan terus bicara tanpa mau mengalah dan memaafkan
Jangan pernah ganggu duniaku
Aku yang sedang mabuk kepayang
Nafsu-nafsu gerogoti setiap sel juga setiap sendi badan
Aku sebenarnya membenci pada nafsu-nafsu ini
Aku sebenarnya menikmati pada nafsu-nafsu ini
Dirimu datanglah!
Dirimu pergilah!
Dan punya hatikah aku saat terus menikmati nafsu ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar