Masih memuja dunia yang akan ditinggalkan walau kini menjadi tempat tinggal
Masih mencintai dengan berdarah-darah manusia walau tak selamanya bersama di dunia
Berdansa bersama dalam bahagia semu dan tertawa juga saling menggoda
Bermesra-mesraan dan menepikan kaidah-kaidah agama
Dan agama hanya di jadikan sebagai candaan juga senda gurau belaka
Celakalah yang menjadikan agama gurauan saja
Dan bangga menjadi terpandang di mata manusia
Berjalan membusungkan dada dan mengangkat kepala setinggi-tingginya
Menganggap semua manusia bodoh
Menganggap semua manusia fakir
Kekikiran pada harta dan berlagak seperti qarun sang penumpuk harta
Kesombongan pada pembicaraan dan melihat rendah semua lawan bicara
Meninggikan bangunan dan memperluas kekuasaan juga memeluki kasih sayang tak berTuhan
Tersenyum bahkan tertawa selebar-lebarnya dan lupa pada kematian yang datangnya tiba-tiba
Terbanglah ke angkasa saat menjadi pujaan juga pujian datang menghampiri
Terlena oleh puja-puji padahal yang berhak dipuja hanyalah Tuhan
Menjadi kegelapan pada nurani walau telah melihat cakrawala dunia dengan keilmuannya
Dan masih mencintai dunia dan manusia lalu Tuhanpun terpinggirkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar