Mengapa ada pertemuan bila menganga rasa luka?
Perih sekali semua tentang cinta
Tak bisa sampai kapanpun bunuhi rasa
Tersandung begitu tergesa
Seolah kegerahan menjalar raga
Telah kubicara
Sambil bertelanjang dada
Sambil lirih bersuara
Bahwa aku teramat mencinta
Kutak berdusta
Sedangkan kau bermain dalam kata
Terus-menerus memberikan harapan juga asa
Paras indah wajahmu betapa
Jangan lagi berdusta
Tentang ketelanjangan tanpa busana
Dalam sebuah kata
Dustaku ingin kau TAK ADA
Dustamu seolah ADA CINTA
Dustaku bukan dustamu ternyata
Bersuara
Rindu suara
Bertatap muka
Hanya kita berdua
Dalam gelap cuaca
Dalam dingin malam yang ada
Untukmu semua raga
Apakah rindumu masih ada?
Atau semua darimu sebuah dusta?
Karena dustaku bukan dustamu tentang rasa cinta kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar