Melihat potretmu semakin menambah rasa
Keinginan berjumpa membuncah hingga dada
Sudah membayangkan tentangmu segalanya
Keinginan berjumpa membuncah hingga dada
Sudah membayangkan tentangmu segalanya
Tetapi seperti katamu
Kau meragu
Mantan kekasihmu ingin bertemu
Kau meragu
Mantan kekasihmu ingin bertemu
Aku harus bagaimana?
Mundurkah untuk mencinta
Karena dirimu seolah masih mendambanya
Mundurkah untuk mencinta
Karena dirimu seolah masih mendambanya
Kau tuliskan tak mungkin cintaiku
Remuk membaca katamu
Harapan yang diapungkan sirna menjadi abu
Remuk membaca katamu
Harapan yang diapungkan sirna menjadi abu
Katamu penuh malu karena baru mengenal
Atau memang kau malu dan tak mau untuk mengenal
Keinginan bertemumu mungkin hanya pemberi harapan palsu tanpa sinyal
Atau memang kau malu dan tak mau untuk mengenal
Keinginan bertemumu mungkin hanya pemberi harapan palsu tanpa sinyal
Kata-katamu hanya penghibur saja
Celotehanmu sekedar basa-basi penggembira
Tak sadarkah dirimu bahwa diriku telah memakai rasa?
Celotehanmu sekedar basa-basi penggembira
Tak sadarkah dirimu bahwa diriku telah memakai rasa?
Bila dia bisa menciummu
Maka bisaku
Maka bisaku
Bila dia bisa memelukmu
Maka bisaku
Maka bisaku
Bila dia bisa memberi rasa hangatmu
Maka bisaku
Maka bisaku
Maafkan,
Jika rasa cintaku
Telah membuatmu malu
Jika rasa cintaku
Telah membuatmu malu
Kini aku yang bimbang
Maukah dirimu dibalutiku rasa sayang?
Maukah dirimu dibalutiku rasa sayang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar