Untuk apa kunyalakan sebatang lilin bila kau padamkan kembali
Untuk apa kubakar batang-batang hio dupa bila kau siram lalu patahkannya
Untuk apa kudatang untuk menghibur kesedihanmu bila ragaku tak pernah kau harapkan
Betapa berartinya dirimu bagiku
Tetapi bagimu diriku hanyalah duri di atas daging
Lalu untuk apa berbasa-basi dunia bila pada hatimu tiada respek pada sesama
Dunia mungkin dapat kau kendalikan semaumu
Tetapi tak khawatirkah pada kehidupan setelah mati?
Dimana mulut-mulut di kunci dan yang bicara hanyalah tangan-tangan serta kaki-kaki
Lalu untuk apa menjejakkan kaki di bumi bila kematian saja tak bisa di hindari?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar