Angkara yang menelusup dalam rongga dada
Zat adiktif telah semakin mencandu padanya
Iris segala sisi hati dengan raut kebencian
Sesungguhnya sangat muak pada dirinya
Namanya yang terus-menerus menggoda hati
Umpatan kesal bercampur rindu padanya atas cinta tak berbalas
Raganya yang tak bisa lagi kupeluk erat
Dalam resah bercampur marah masih mengingatnya
Ingin selalu bersamanya sepanjang hari
Aku yang mencintainya tiada lelah
Namun dirinya menghilang dan tak datang lagi
Sepi dalam melangkah
Yang terindah tampak tak indah tanpanya
Aksara kecintaanku hanya padanya
Hampa dan masih setia menantinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar