Iya, kamu
Benar kamu
Kenapa diam saja saat aku ajak bicara ?
Bicaralah walau aku berkata jangan bicara
Kamu yang sedang asyik berbicara dengan tambatan hatimu
Baiklah, aku mengerti
Awalnya aku berharap bisa isi sisi hatimu
Tapi ternyata kau telah memilih
Tak adakah getaran sedikitpun kepadaku ?
Atau hanya aku saja yang penuh pengharapan agar kau memelukku ?
Aku sulit pergi
Rasaku padamu telah terjahit erat di dada
Aku sayang kamu tiada akan pernah berakhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar