Bercumbu sembari mabuk
Memadu kasih yang tak pantas
Lantas
Mulai berkacak pinggang saat cumbuannya tercium juga
Cumbuan yang menina bobokan
Percintaan yang ditunggangi setan-setan
Buku nikah yang telah beranak-pinak terlupakan
Tak sekalipun memasang muka penyesalan
Memasang badan
Seolah bangga berpesta pada perselingkuhan
Saat laku terkuak lalu pintar bersilat lidah serta menyembunyikan
Seperti bom waktu
Seperti ranjau darat
Menanti meledak
Cukupi persenggamaan
Cukup diam dan pahami
Lalu mari menikmati
Harapan yang selalu diabaikan
Entah oleh siapa
Entah oleh apapun
Dihajar realita
Diperdaya oleh ekspetasi-ekspetasi dusta
Dihakimi oleh impian-impian kosong
Masih diam, pahami lalu menikmati
Haruskah berdiam
Saat semuanya tak bisa dipahami
Dan
Haruskah berpura-pura untuk menikmatinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar