Atap rumah yang tebang tersapu angin puting beliung
Malam haripun terasa dingin lalu meringkuk di pojok ruang
Entah sampai kapan langit nan luas terlihat dari dalam rumah
Langsung tanpa batas memandang penghuni angkasa
Istana yang di bangun menjadi rapuh tanpa daya
Ada doa yang tiba-tiba mengusik kalbu saat merasa kehilangan
Rintihan memuja Tuhan penuh kesungguhan saat duka melanda
Implan yang di tanam serasa menghujam badan
Zat radio aktif semakin merusak pada jiwa
Kelu pada lidah karena telah lama tanpa sujud pada Tuhan
Ingin agar seluruh duka lekas sirna
Dalam duka dunia ini selalu ada rindu dariku
Empati dari seluruh manusia serasa candu
Semesta seakan bersedih kala bencana menerjang
Tak sadarkah saat lupa Tuhan bila bahagia di kandung badan
Inilah kesombongan pada dunia
Ada bahagia saja lalu saat duka tak sudi menerima
Namun kini mencoba menghadirkan Tuhan di setiap jalan cerita dunia
Aku yang akan selalu merindu-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar