Menukik tajam rasa dari dasar dada
Oase gurun pasir tak mampu redakan dahaga
Hampir saja tersesat dalam pencarian jalan
Aku menunggu dengan setia
Matikan kasih sayang yang ada
Antara bimbangnya di persimpangan jalan
Dilema hati
Akhiri segala kerinduan
Kini hanya tinggal kekaguman belaka
Menikam sendi-sendi pada ragawi ini
Ada dan senantiasa ada cinta selalu padanya
Lalu berlari diri darinya
Aku mungkin sudah jengah dan lelah
Lintasi segala penjuru hatinya
Biarkanlah tanpanya maka aku akan tegar
Awan-awan yang menghitam akan reda
Roda dunia masih akan tetap berputar
Impianku dengannya sekedar mimpi saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar