Damai kami surga dunia
Udara dingin menyergap badan
Angin kencang berhembus dan menerbangkan kain kemah kami
Tiada tempat untuk berteduh dari rintikan salju
Rumah dan gedung yang hancur akibat mortir penjajah
Makanan juga minuman paling sederhana menjadi barang mewah bagi kami
Air bersih menjadi surga kami namun bila ada
Bila malam tiba maka gelap gulita pekat karena listrik telah pergi
Kami sujud pada Sang Satu pada barisan saf di atas karpet terbaik kami
Karpet terbaik yang warnanya telah memudar dan menjadi selimut saat dingin
Zikir kami lebih panjang dan yakin pada Tuhan
Tak pernah terbersit menukarkan keimanan kami dengan surga dunia
Kamilah para penjaga itu
Lihatlah kekuatan hati kami dalam iman ini
Damai kami bukan lagi surga dunia tapi surga Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar