Berulang kali nafsu salah menjadi primadona hidup
Seperti subuh tadi yang berharap bisa memeluknya
Tapi subuh tadi bersentuhanpun dengannya terasa susah bukan kepayang
Aku yang selalu melihat gerak-gerik kehidupanmu
Aku yang selalu menanti setiap kabar baik maupun buruk darimu
Aku yang terbelit dengan nafsu dunia padamu
Parasmu yang menawan
Sikap juga badanmu yang menggoda
Membuat rasa hatiku seolah terkunci
Namun untuk kesekian kalinya aku menguatkan diri
Bahwa segala indahnya dunia tak selamanya
Semua yang indah namun tak berTuhan adalah salah
Badan yang sempurna kala muda
Bila tua melanda tak ada lagi paras yang menarik juga tenaga yang kuat
Bila mati telah tiba siapapun tak bisa menolaknya
Terus meyakini bahwa sesungguhnya dunia ini sementara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar