Pertanyaanmu seolah meruntuhkan langit di atas kepalaku
Berlarilah seorang diri ke arah cermin
Bercerminlah maka di depanmu akan terlihat orang yang kusayangi
Kau memang berhati keras
Tak bisa membaca pesan dan petanda dari alam
Kau marah saat kusebut berhati setebal karang
Hampir hilang semangat dalam raga tanpamu
Tak ingin kehilangan yang tersayang
Namun tak bisa menerka masa depan
Jangan bercermin di cermin yang retak
Jangan bercermin di cermin yang buram
Jangan bercermin di cermin yang telah hancur berantakan
Bercerminlah pada cermin yang jernih dan utuh
Di sanalah ada bayangan orang yang kusayang
Kau seolah telah memakai kacamata hitam
Bayanganmu tak nampak jelas pada cermin
Kau hanya menjadikan senda gurau dan sebuah pelarian pada rasaku ini
Lepaskanlah segala yang melekat pada tubuhmu
Lekaslah bercermin
Lalu katakan bahwa kau menyayangi seperti aku sayang padamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar