Merindukanmu teramat sangat
Potretmu di sini tak cukup mengobati kerinduan
ini
Potret ini terlalu usang untuk dilihat
Sungguh rindu akan semuanya
Senyummu, candamu, sentuhanmu bahkan belaian
mesramu kurindukan
Memang tak kuasa menahan kepergianmu
Kehidupanmu yang harus tetap dilanjutkan
Mungkin hanya aku saja yang terlalu jatuh
cinta padamu
Namun peraduan itu terlalu membekas di otakku
Dan sungguh aku menikmati dan merindukannya
saat ini
Tak mungkin kukejar dirimu ke sana
Karena dirimu yang memutuskan untuk pergi
Kau tinggalkan diriku dalam kebingungan
Saat jumpa sesaat setelah kau pergi tak ada
sedikitpun senyum untukku
Kini aku merindumu teramat dalam
Potretmu terlalu usang
Aku menginginkan dirimu saja sebagai pengganti
potret yang usang ini
( Cikampek, Ahad. 26 April 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar