Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Alam Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari: Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Pemandangan Jalan Raya Memecah Bukit Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Dari : Koleksi Pribadi Slami Pekcikam

Rabu, 22 April 2015

Bicara Tuhan Tapi Tak BerTuhan

Menangis di ruang yang berdinding tak bertelinga
Melihat angka-angka menjadi hidup dan saling berlarian
Melihat dunia dengan rendah hati
Lenyapkan tinggi hati juga angkuh dalam berbincang
Mereka bernyanyi dan berdansa dalam ruang pertunjukkan
Tertawa penuh bahagia seperti hari esok tak pernah terlihat lagi

Aku terdiam dalam ruang yang penuh gegap-gempita
Tawa yang dipaksakan lalu dansa yang digerakkan

Mereka tak pernah tahu segala gejolak yang terjadi dalam batin ini
Tiada bahagia yang lepas dalam ruang hingar-bingar ini
Tawaku juga candaku hanyalah sebuah kamuflase atas segala duka
Di ruang ini aku bisa tertawa walau hati yang terdalam penuh rintih
Mereka bebas untuk menyebut aku sebagai manusia berwajah masam
Dan tak hendak meluruskan segalanya tentang yang terjadi dalam dada
Biarkanlah segalanya seperti yang mereka lihat pada diriku
Hanya mau Tuhan saja tempat berserah setelah selesai pesta dunia ini

Seperti seseorang yang tersesat dalam rimbunnya hutan
Tiada manusia sebagai tempat bertanya
Hingga jiwa memasrahkan segalanya menyebut asma Tuhan yang miliki raga
Keyakinan pada Tuhan haruslah mematri tinggi
Tak peduli mereka bilang apa tentang rasa syukurku ini pada Tuhan
Berjalan dalam gelap dan hanya cahaya Tuhan menjadi lentera
Jiwa-jiwa yang lelah setelah bermain dalam urusan dunia yang sementara
Bergetarkah hati-hatimu saat bicara tentang Tuhan namun tak berTuhan?


(Cikampek. Ahad, 12 April 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar