Setiap kutulis sairku selalu ada sepasang mata yang terus membaca
Dan aku tak tahu itu siapa
Aku berterima kasih karena dirimu sang pertama
Bila yang membaca setiap tulisanku itu mesin maka tak pernah ada rasa
Tak hendak ingin tahu siapa yang menjadi pengawas tulisanku
Dalam damai ku bersyukur
Dalam resah ku tersenyum
Kebanggaan bercampur penasaran membaur
Jangan pernah katakan kagum
Jangan pernah katakan cinta
Karena sungguh belum mengenal dirimu
Dirimu berhati mesin ataukah berjiwa manusia ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar