Tiada rindu yang kuat mengakar
Saat benci telah menggerogoti hatinya
Namanya tak lagi hiasi benak
Wajahnya mungkin akan di lupakan
Cinta yang dulu penuh gelak tawa hilang entah kemana
Tak ada kenangan indah karena musnah sudah
Darah itu lebih kental seakan tak lagi berlaku
Saat nafsu lebih mendominasi daripada akal sehat yang berlogika
Semua kebaikan seakan tak berbekas
Sungguh tak menyesali bila harus berbeda jalan Tuhan
Biarkanlah kelak Tuhan yang membuktikan siapa yang benar
Hari-hari seakan terasa panjang saat beradu badan
Jangan pernah panggil lagi bila raga telah melangkah pergi
Bukan untuk menjauhi tapi agar tahu bagaimana rasanya tanpa rindu
Suatu saat mungkin tertawa saat tak ada lagi rasa ini
Suatu saat juga mungkin menangis ternyata ada rindu yang menyeruak
Tak pernah inginkan keburukan padanya
Karena hanya ingin berkumpul kelak di surga Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar